Dilema Sektor Pertanian terkait Isu Pemanasan Global
- Azil Agustino
- Mar 19, 2017
- 2 min read
[ Dilema Sektor Pertanian terkait Isu Pemanasan Global ]
Tahukah kamu bahwa sektor pertanian ternyata ikut berperan dalam isu pemanasan global?
Mungkin sebagian besar dari kita berpikir bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi “korban” dari pemanasan global. Ternyata sektor pertanian bukan hanya “korban” dari pemanasan global, akan tetapi pertanian juga berperan sebagai “pelaku” pada pemanasan global.
Tantangan pembangunan pada sektor pertanian khususnya tanaman pangan adalah kemampuan sektor pertanian dalam menyediakan pangan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya bagi penduduk yg jumlahnya terus bertambah dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, serta tetap menjaga kelestarian sumber daya alam. Beras merupakan makanan pokok sekitas 2,7 milyar orang atau hampir separuh penduduk dunia, khususnya di negara-negara Asia.
Upaya intensifikasi pertanian dengan masukan bahan agrokimia yaitu pupuk dan pestisida dengan tujuan meningkatkan produktivitas lahan dilakukan dengan gencar. Upaya ekstensifikasi terkendala lahan marginal serta semakin banyak alih fungsi lahan pertanian. Penggunaan bahan-bahan agrokimia secara terus-menerus dan dalam dosis yang berlebihan, pada kenyataannya menyebabkan kerusakan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah; pencemaran terhadap tanah, air dan udara; serta menurunkan kualitas produk pangan.
Salah satu isu lingkungan berkaitan dengan produksi pertanian khususnya beras adalah anggapan bahwa kegiatan budidaya padi sawah sebagi penyebab utama peningkatan pemanasan global. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan emisi metana (CH4) yang tinggi dari tanah sawah beririgasi.
Gas metana (CH4) adalah salah satu gas rumah kaca yang cukup berperan dalam pemanasan global setelah CO2. Tanah sawah adalah salah satu kontributor gas metana yaitu sekitar 10-15%. Metana diproduksi sebagai hasil akhir dari proses dekomposisi mikrobial bahan organik secara anaerob oleh bakteri metanogen. Emisi gas metana ditentukan oleh pengelolaan air, pengelolaan tanah, varietas, dan iklim.
Kepedulian terhadap perubahan iklim global pada masa ini yang salah satu penyebabnya bersumber dari kegiatan budidaya padi pada tanah sawah, mengarahkan perhatian dunia untuk mengupayakan mitigasi gas metana tersebut, khususnya bagi negara-negara penghasil dan pengkonsumsi beras.
Sektor pertanian dihadapkan pada sebuah dilema, dimana sektor pertanian bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan manusia, tetapi harus juga memperhatikan aspek kerusakan lingkungan yg disebabkan. Diperlukan suatu sistem pertanian yang mampu memperbaiki produktivitas lahan dengan tidak merusak lingkungan serta secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial dapat diterima masyarakat.
Penulis: Azil Agustino
#teraspetani #tanilampung #pertanianlampung #nofarmnofoodnolife #agriculturelife #agriculture #farmlife #farmer #pertanianindonesia #sustainableagriculture #urbanfarming #farm #farmers #globalwarming